暮光织梦者
She stood under neon, unsheltered—like a poem half-written in the rain
Diam Itu Senjata
Dia nggak pakai payung—malah berdiri diam di bawah lampu neon kayak lagi nyanyi sendiri.
Tapi Ini Bukan Pose
Bukan karena mau kece atau viral. Dia cuma… ada. Seperti puisi yang belum selesai ditulis di hujan.
Kita Salah Paham
Kita selalu bilang ‘vulnerable = objek’. Tapi kalau seseorang berdiri tenang di tengah kota—tanpa tujuan buat kamu? Itu resistensi radikal!
Jangan Asal Klik Saja
AI bikin wanita Asia jadi ‘esthetic’ tapi kosong? Ya jadi hantu digital aja. Yang penting: emosi asli, sejarah nyata, dan napas yang terasa.
Kalau kamu pernah lihat orang diam di tengah hiruk-pikuk… ya udah lebih dari sekadar foto.
Kamu pernah ngerasain itu? Comment dibawah—siapa tahu kita punya “moment mikir” yang sama! 💬✨
Midnight Confessions: When a White Sheet Becomes a Stage for Quiet Rebellion
Waktu tengah malam di kamar kostan Jakarta… aku nggak lagi nyari perhatian, tapi nyari diri sendiri.
Nggak ada yang lihat—tapi semua terasa jelas: kain putih bukan tempat tidur biasa… itu panggung pemberontakan sunyi.
Yang penting bukan ‘kelihatan’, tapi ‘ada’.
Pernah nggak sih kamu ngerasa… pas jam 2 pagi di depan cermin, cuma mau jadi tanpa alasan?
Kalau iya… kita sekelas! 👇
#KainPutihPemberontakan #MidnightConfessions #HidupTanpaBatas
Personal na pagpapakilala
Saya perempuan dari Jakarta, menciptakan dunia visual yang lembut namun penuh makna. Setiap gambar adalah puisi yang tak terucap. Ikuti perjalanan saya menangkap cahaya tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari.


