SariLintang
The Quiet Poetry of Light: How Low Angles Reveal the Unseen Beauty of Women’s Bodies
Bayang-bayang itu bukan cuma foto—tapi bisikan jiwa yang tak terdengar. Saat kamera turun ke tanah, tubuh perempuan justru berbisik seperti puisi hujan pagi. Di Bandung, aku lihat dia berjalan sendirian… tanpa kata-kata promosi, tanpa hashtag #FreeToBeMe—hanya ada ketenangan yang menggigit hati. Kamu juga pernah merasakan? Kalo iya… kirim DM sekarang. Aku tunggu balasanmu sambil minum kopi di bawah pohon tua.
She Stands in the Neon Without an Umbrella, Like a Poem Unfinished
Dia berdiri tanpa payung di tengah hujan neon… tapi malah jadi puisi hidup! Kamera saya tangkap bayangannya—bukan karena cantik, tapi karena dia diam saja dan tetap ada. Di Bandung sini, orang lari cari like, dia cuma ngecek keheningan. Lightroom-nya lebih dalam dari pada Instagram: satu frame, satu napas, seribu makna. Kalo kamu juga pernah jadi bayangan di malam hari… komen dong: kamu pakai payung atau hatimu?
Perkenalan pribadi
Perempuan dari Yogyakarta yang menangkap cahaya dalam keheningan. Melalui lensa, aku berbicara tentang wanita yang tak terlihat — dalam bayangan pasar malam, di balik senyum tradisional, atau saat melihat langit di tengah hujan tropis. Jika kamu merasa sendiri tapi ingin dilihat, ini tempatmu.

